Arsitektur web itu memanfaatkan teknologi sederhana yang terhubung secara efisien, untuk mengadakan suatu ruang informasi yang sangat fleksibel, dapat digunakan, dan yang terpenting: besar. Web telah menjadi platform mengesankan yang mana ribuan bahasa, ribuan media, dan ribuan aktifitas terkandung di dalamnya. Menyediakan ruang bagi banyak informasi, dan juga menyediakan alat dan metode-metode untuk mengelola data yang ada disana. Disini kita akan meninjau secara singkat prinspi-prinsip utama dari arsitektur web.
Web adalah ruang dimana sumber (resources) diidentifikasikan oleh URL (Uniform Resource Identifiers). Terdapat protokol-protokol dan beberapa format untuk merepresentasikan resources tersebut. Ini adalah komponen utama dari sebuah web.
Suatu sumber memiliki URL yang terkait dengan mereka, dan setiap url idealnya mengidentifikasi satu sumber secara konteks-independen.
Komunikasi melalui web melibatkan pertukaran pesan yang dapat berisi data atau metadata tentang sebuah sumber. Salah satu tuuan umum komunikasi adalah untuk mengakses sebuah sumber melalui URL atau untuk dereference URI . Jika sumber daya telah diberikan sebuah identifier , sumber daya harus dalam beberapa cara dipulihkan dari identifier tersebut agar bisa menghasilkan nilai . Dereferencing biasanya
melibatkan menemukan indeks yang tepat untuk mencari identifier . Biasanya ada petunjuk di dalam suatu identifier , atau penggunaan identifier , yang akan membantu terutama jika pihak yang berwenang dalam penamaan memiliki semacam struktur hirarki khusus.
Sebagai contoh, alamat pos memiliki struktur hirarkis yang menentukan penempatan suatu bangunan, sebut saja index London A-Z yang mana seseorang akan mencarinya untuk menemukan alamat yang dituju. Demikian pula denga DNS (Domain Name System) yang memanfaatkan struktur hirarkis untuk membantu proses dereferencing, sehingga untuk menghubungi server "foo.cs.bar.edu" melibatkan pengiriman pesan ke server yang dikelola oleh Bar University di Amerika.
Semakin banyak informasi yang tersedia dalam nama atau identifier dari suatu sumber, maka semakin mudah untuk dereference, meskipun tentu saja, dalam kasus pemendekan, nama sumber tidak perlu mengandung informasi sama sekali untuk membantu proses dereference. Selain itu, sistem identifikasi harus sering di-maintenance agar terjaminnya dereferencing - apabila London A-Z tidak diupdate sesering mungkin, maka akan menjadi mustahil untuk digunakan untuk mencari satu rumah yang spesifik, sama halnya dengan perubahan program di server Bar University dapat berarti bahwa beberapa sumber yang terdapat di server tersebut tidak dapat di-locate.
Tidak semua URL dimaksudkan untuk memberikan akses ke representasi sumber yang ia identifikasikan. Contohnya, mailto: mengidentifikasi sumber yang dicapai dengan menggunakan internet mail (misalnya romeo@example.edu mengidentifikasi mailbox tertentu), akan tetapi sumber tersebut tidak dapat dipulihkan dari URL dengan cara yang sama seperti halaman web, Sebaliknya, URL digunakan untuk mengarahkan mail ke mailbox tersebut, atau secara alternatif untuk menemukan mail darinya.
Suatu web mendukung berbagai format file, dan yang paling dikenal adalah HTML. Beberapa format diperlukan, dan suatu format harus bersifat fleksibel, karena sifat heterogen dari suatu interaksi di dalam Web. Isi web dapat diakses melalui berbagai perangkat, dan yang paling umum adalah komputer PC, atau perangkat mobile, dan lebih banyak lagi nila-nilai dapat diambil dari web apabila presentasi dari konten bersifat device-independent (dalam artian tidak tergantung pada suatu perangkat). Memisahkan representasi isi dengan anggapan presentasi dan interaksi merupakan praktik yang baik, dimana suatu aturan,konten, presentasi, dan interaksi perlu di gabungkan secara maksimal agar berguna, yang mana biasanya telah dilakukan sebagian oleh pihak server dan sebagian lagi oleh pihak client. Rasio perbandingan keduanya tergantung pada konteks interaksinya.
Kekuatan dari sebuah web berakar dari kemungkinan untuk saling menghubungkan. Sebuah sumber dapat mengandung referensi ke sumber lainnya dalam bentuk embedded URL yang mana dapat digunakan untuk mengakses sumber kedua. Link-link ini memungkinkan navigasi yang bersifat asosiatif di dalam web.
Untuk memudahkan Linking, sebuah format harus mencakup cara untuk menciptakan dan mengidentifikasi link ke sumber lainnya, harus memungkinkan link-link ke sumber mana saja di web, harus tidak membatasi penulis konten untuk menggunakan skema URL tertentu.
Tujuan penting dari Web Science adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek esensial dari identifikasi, interaksi, dan representasi yang membuat suatu web berfungsi, dan memungkinkan implementasi dari sistem yang dapat menunjang atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Pengalaman dalam menghubung-hubungkan dokumen dan data menciptakan kekuatan besar, baik untuk penulis maupun pengguna. Kemungkinan adanya penggunaan kembali dari suatu konten memperkuat penulis dengan semakin bertambahnya pengaruh mereka, dan memperkuat pengguna dengan menyediakan akses ke informasi yang lebih banyak lagi dibandingkan dengan menggunakan teknologi lainnya.
Secara khusus, tiga fungsi dari Identifikasi, Interaksi, dan Representasi perlu dipisahkan. Mengubah atau menambahkan sebuah skema untuk Identifikasi, misalnya, seharusnya tidak berpengaruh kepada skema-skema dari Interaksi atau Representasi, sehingga memungkinkan terjadinya independensi, evolusi modular arsitektur web sebagai teknologi baru dan aplikasi baru yang mainsteam. Demikian pula, teknologi harus diperluas, yaitu mereka harus bisa berkembang secaa terpisah tanpa harus mengancam interoperabilitas dengan teknologi lainnya.
Akhirnya, adalah sebuah prinsip penting pada arsitektur web dimana kesalahan (errors) harus dapat ditangani secara sederhana dan fleksibel. Kesalahan itu penting - dalam sebuah ruang informasi yang ukurannya dapat dihitung dalam ribuan Terabyte, heterogenitas kegunaan dan keragaman kualitas kepengarangan berarti bahwa disana pasti akan ada banyak kesalahan. Adanya link-link kosong yang URL nya tidak mengandung sumber, konten yang acak-acakan dan berbagai kesalahan lain seharusnya tidak membuat sistem menjadi crash.
Tuntutan interoperabilitas mengharuskan agar suatu agen dapat pulih dari suatu kesalahan, dan tentu saja, tanpa membuat user mengetahui bahwa terdapat kesalahan didalamnya.
Sebagaimana web berkembang dengan pesat untuk memenuhi situasi dan tujuan baru, arsitekturnya harus terus berevolusi. Akan etapi evolusi harus dilakukan secara berkala dan hati-hati. Dan prinsip independensi berarti bahwa evolusi di satu sisi tidak boleh berpengaruh terhadap evolusi di sisi lainnya. Evolusi perlu memperhatikan invariant penting dari web, seperti ruang URL, dan penting bahwa para developer dapat bekerja setiap saat untuk melestarikan aspek-aspek tersebut.
Sumber: A Framework of Web Science, Vol.1. by T. Berners-Lee, W. Hall, J.A. Hendler,
K. O’Hara, N. Shadbolt and D.J. Weitzner
0 comments:
Post a Comment